Pagi adalah waktu nakal,
kala kerutinan berulang timbul,
antara cemara yang mendesah,
tentang cinta tentang badai.
Kau bersandar pada pelangi,
marajut tampannya bintang kecil,
sambil berdendang penuh haru,
tentang memori yang sulit terhapus.
itulah goresan hati Pius Olin penulis puisi ini.
Buku ini berisi banyak puisi yang dapat menemani anda setiap saat.
Sambil terus menjalani rutinitas setiap hari,
penulis puisi ini mengajak kiat bahwa:
mari kita bersatu hati,
mengejar keiklasan dikala rembulan bertunas,
sambil menanti terbentuknya dedaunan,
agar kita terlindung dari kepalsuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar