Musik atau nyanyian adalah
sarana yang tak terpisahkan dari perayaan Liturgi Gereja. Sejarah musik liturgi
gereja mencatat bahwa umat Kristen perdana mengambil alih beberapa unsur dari
ibadat Sinagoga seperti nyanyian mazmur,
aklamasi Amen, Alleluya dan nyanyian
kudus untuk kebutuhan perayaan liturgi mereka. Selanjutnya pada abad 3-4 St.
Ambrosius (340-397), memasukkan suatu bentuk nyanyian yang baru ke dalam ibadat
yang disebutnya dengan nama “himne”. Himne ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat hingga kemudian berubah nama menjadi Carmen Gregorian. Selanjutnya muncul
nyanyian polyfon pada abad 12-13, yang menyebabkan adanya kelompok-kelompok
paduan suara di Katedral-katedral dan gereja.
Mengapa musik atau nyanyian itu
sangat penting dalam liturgi gereja? Karena musik adalah seni yang unggul di
antara ungkapan-ungkapan seni lainnya, terutama karena ia dapat menjiwai
teks-teks liturgi dan ayat-ayat kitab suci sehingga perayaan liturgi itu sendiri menjadi lebih meriah, hikmat dan
mulia.
Buku Gita Bahana hadir untuk
memenuhi kebutuhan umat akan nyanyian dalam parayaan ekaristi. Buku yang telah terbit sejak
1993 ini masih merupakan buku pegangan
utama dalam perayaan Ekaristi dan
perayaan liturgi lainnya di Pulau Timor. Lagu-lagu
Gita Bahana masih terus bergema di gereja-gereja hingga kapela di
kampung-kampung pulau Timor dan gaungnya pun masih membahana hingga ke pelosok
Nusantara. Memiliki buku ini berarti anda memiliki banyak koleksi lagu untuk
perayaan liturgi Ekaristi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar