Sabtu, 15 Februari 2014

SEJARAH GEREJA KATOLIK PULAU TIMOR DAN SEKITARNYA: 1556 - 2013

Herbert Butterfield, seorang ahli sejarah berkebangsaan Inggris pernah berkata: lebih dari segala-galanya, kekuatan ingatan historislah yang telah mampu mengikatkan orang Israel bersama sebagai suatu bangsa. Makna dari perkataan ini bahwa sejarah itu bukanlah suatu peristiwa masa lalu semata, bukan pula suatu  memori untuk sekedar dilihat di saat-saat tertentu, tetapi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan itu sendiri. Dia mengikat ketiga patahan waktu yang ada, yakni masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Demikian juga sejarah Gereja Katolik pulau Timor,
bukanlah sekedar menulis kembali setiap peristiwa yang terjadi, tetapi adalah sejarah keselamatan Allah sendiri yang dibawah oleh para nabi modern yaitu para misionaris, mulai dari imam-imam Dominikan, OFM, Salib Suci,
imam-imam projo Belanda, Yesuit, dan SVD.
Allah sendiri yang mengutus para nabi modern ini untuk menyelamatkan umat Timor dari kekafiran, kebodohan dan keterbelakangan hidup. Keunikan buku ini bukan sekedar menulis kembali setiap peristiwa yang terjadi dalam Sejarah Gereja Katolik Timor, tetapi juga membuka tabir asal usul orang Timor dan bagaimana perjumpaan budaya Timor dan iman Kristiani. Isi buku ini bukan sekedar menambah wawasan anda tentang sejarah perjuangan para misionaris di Gereja Timor, tetapi lebih dari itu bahwa anda akan semakin yakin dan percaya bahwa Tuhan masih terus bekerja untuk menyelamatkan umatnya lewat gereja Timor. Isi buku ini terdiri dari tiga bagian besar, antara lain Bagian Pertama tentang Pendahuluan yang terdiri dari dua bab, yang di dalamnya membahas tentang asal-usul orang Timor dan Kedatangan orang Eropa ke Indonesia. Bagian kedua: perkembangan misi Gereja dari waktu ke waktu, terdiri dari 6 bab; Bagian Ketiga: bertolak lebih ke dalam, yang terdiri dari 4 bab. Pembahasan buku ini menggunakan pendekatan historis dari realitas sejarah yang ada di lingkup misi Gereja Timor. Metode yang digunakan untuk membahas bahan ini adalah model deduktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar